Pages

Jadilah Perubah Kehidupan
dan Jangan Menjadi Korban dari Perubahan Kehidupan

Senin, 14 Juni 2010

HATI YANG MENYAPA

Suatu kali Badrun bertengkar dengan istrinya.
Masing – masing tidak mau mengalah.
Akibatnya, mereka tidak saling menegur sapa beberapa hari lamanya.

Suatu hari Badrun bekerja hingga larut malan dan besok harus bangun subuh karena akan berangkat dinas ke Jakarta naik KA.8459 , Parahayangan, pukul 05.00.
Semula ia ingin meminta tolong kepada istrinya untuk membangunkannya ketika subuh, namun karena gengsi ia hanya menulis di secarik kertas,

” Bu tolong bangunkan saya pukul 03.30, karena harus bersiap-siap dinas ke Jakarta pukul 09.00, naik KA pukul 05.00!”

Lalu ia taruh surat tersebut di atas meja rias istrinya.
Di samping itu, Badrun juga mengatur alarm di handphone-nya untuk berbunyi tepat pukul 03.00.

Keesokan harinya, Badrun bangun kesiangan sekitar pukul 07.00.
Handphone yang sudah diatur bunyi alarmnya ternyata tidak didengarnya, mungkin karena begitu lelahnya dan tidur yang sangat lelap.

Namun, yang membuat ia marah besar dan sangat kesal adalah, istrinya yang tidak membangunkannya sebagaimana yang ia minta dibangunkan pukul 03.30.
Rencana dinas ke Jakarta pun batal.

Tetapi Badrun kemudian tampak terkejut ketika menemukan secarik kertas berisi tulisan tangan istrinya yang berbunyi :

” Pak, bangun ! Sudah pukul 03.00. Tuh.. handphone-nya bunyi dari tadi!.”